Payakumbuh,liputansumbar-Pemanfaatan tanah pekarangan, Polres Payakumbuh, memang terdepan. Di belakang ruang kerja kapolres, tanah seluas 300 meter, begitu pandemi virus corona disease datang ke Payakumbuh, saat itu juga, disulap dengan berbagai tanaman kebutuhan dapur.
Keterangan Kapolres Payakumbuh AKBP Dony Setiawan, Rabu (17/6),
puhaknya bisa membaca ke depan. Penetapan PSBB, diyakini kapolres, bakal berdampak dengan persoalan ketahanan pangan. Menyikapi hal itu, langkah paling tepat, adalah menjadikan sejengkal tanah, menjadi sesuatu yang produktif. Dilabeli kapolres dengan Taman Pangan Terpadu (TPT).
Lalu, ungkap Kapolres AKBP Dony Setiawan, kepada awak media ini, Rabu (17/6), begitu terpikir, langsung ia aplikasikan dengan nyata. Bersama sejumlah staf, Dony menciptakan tanaman hidroponik. Membangun kandang ayam mini dan membuat kolam lele dari drum plastik.
Tanaman holtikultura itu, diapresiasi Gubernur Irwan Prayitno, Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Harimanto dan Kasrem 032/Wirabraja Brigjen Arief Gajah Mada.
“Wah, ini program ketahanan pangan pak kapolres bisa mengalahkan milik Dinas Pertanian,” ucap ketiga petinggi Sumbar itu, ketika melihat tanaman pekarangan tersebut, saat berkunjung ke Mapolres di Jalan Pahlawan Payakumbuh, Rabu.
“Saya akan perintahkan semua kapolres kabupaten dan kota ke Polres Payakumbuh, untuk melakukan studi tiru,” tegas kapolda
Kunjungan gubernur, kapolda, dan danrem ke Payakumbuh, dalam rangkaian laounching tiga Kampung Tangguh di Payakumbuh. Ketiga kampung tangguh itu adalah Kubung Gajah di Kelurahan Limbukan, Kecamatan Payakumbuh Selatan, Payobasung di Kecamatan Payakumbuh Timur dan di Kotopanjang di Kecamatan Latina.
Rombongan tamu dari provinsi itu disambut Walikota Riza Falepi, Bupati Irfendi Arbi, Wakil Walikota Erwin Yunaz, Ketua DPRD Hamdi Agus, Dandim 0306/50 Kota Letkol Kav Ferry S Lahe dan sejumlah pimpinan OPD.
Taman Pangan Terpadu milik Polres itu, menindaklanjuti arahan Kapolri Jendral Idham Aziz, menggerakkan program ketahanan pangan di era pandemi Covid-19.
Metode yang dilakukan adalah dengan mengintegrasikan unsur ketahanan pangan seperti beberapa jenis tanaman pangan, ternak dan ikan.
Pada areal yang tidak terlalu luas tersebut Polres Payakumbuh menerapkan beberapa model penanaman tanaman pangan konvensional, aquaponik, dan hidroponik. Pada budidaya ikan dilakukan pemanfaatan saluran drainase serta bioflok.
Beberapa tanaman pangan secara konvensional tersebut terdiri dari 29 Cabe Merah, 117 Cabe Rawit, 100 Cabe Kopay, 12 Tomat, 40 Daun Bawang, 29 Seledri, 26 Terong, 97 Kangkung, 10 Lobak, 12 Bunga Lobak, 10 Sawi Jepang, 12 Sawi Hijau, 15 Jahe, 3 Kunyit, 4 Jeruk Nipis. Dengan total 783 lubang tanaman.
Rincian jenis tanaman terdiri dari 22 batang kate nero, 20 batang pagoda, 40 batang salad coral, 20 batang salad red romain, 20 batang salad green romain, 124 batang pakcoy, 207 batang salad dan 330 batang seledri serta kandang ternak ayam petelur 20 ekor juga tak ketinggalan budidaya ikan lele sebanyak 250 ekor.
Nantinya hasil dari TPT ini akan mampu memenuhi ketersediaan pangan, baik untuk personel polres maupun masyarakat sekitarnya. Kapolda juga berharap, TPT juga ber-imbas kepada masyarakat setempat, untuk berbuat yang sama