Payakumbuh,liputansumbar
Penjabat (Pj) Wali Kota Payakumbuh, Suprayitno, mengapresiasi tingginya antusiasme masyarakat dalam pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Lamposi Tigo Nagori (Latina). Menurutnya, partisipasi aktif warga dalam forum ini menunjukkan kesadaran bersama dalam membangun Kota Payakumbuh secara berkelanjutan.
“APBD kita terbatas, sementara kebutuhan terus bertambah. Oleh karena itu, Musrenbang menjadi wadah untuk memaksimalkan usulan prioritas demi pembangunan yang lebih optimal,” ujar Suprayitno saat membuka Musrenbang di Kecamatan Latina, Kamis (6/2).
Suprayitno menyoroti bahwa salah satu tantangan utama pembangunan saat ini adalah keterbatasan anggaran, sementara kebutuhan masyarakat terus meningkat. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya menyusun perencanaan yang efektif agar setiap usulan yang diajukan benar-benar menjadi prioritas pembangunan.
Selain itu, ia juga menyoroti berbagai pencapaian Kota Payakumbuh di tingkat nasional. Menurutnya, keberhasilan kota ini dalam berbagai bidang tidak terlepas dari kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat.
“Prestasi yang telah diraih membuktikan bahwa Kota Payakumbuh memiliki potensi besar. Ini adalah hasil kerja sama antara pemerintah dan masyarakat,” tambahnya.
Salah satu isu penting yang dibahas dalam Musrenbang adalah masalah abrasi di kawasan Batang Lampasi yang semakin mengkhawatirkan saat curah hujan tinggi. Suprayitno menegaskan bahwa pemerintah tetap berupaya mencari solusi terbaik meskipun keterbatasan anggaran menjadi tantangan utama.
“Kami telah berdiskusi dengan camat dan tokoh masyarakat mengenai masalah ini. Dengan keterbatasan anggaran, kita akan mencari solusi lain untuk normalisasi Batang Lampasi,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Suprayitno juga memuji keberhasilan Kecamatan Latina dalam menekan angka stunting secara signifikan. Ia menilai bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari kerja sama berbagai pihak yang berkomitmen dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
“Penurunan angka stunting di Kecamatan Latina sangat membanggakan. Ini adalah bukti bahwa kerja sama antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat telah memberikan hasil yang nyata,” katanya.
Sementara itu, Camat Latina, Diki Engla Mardianto, menegaskan bahwa Musrenbang tahun ini menjadi momen penting bagi masyarakat Latina untuk menyampaikan kebutuhan prioritas yang harus segera direalisasikan.
Berdasarkan hasil musyawarah, terdapat lima usulan skala prioritas yang dinilai sangat mendesak bagi masyarakat di setiap kelurahan di Latina.
“Jika ada usulan yang belum tertampung dalam Musrenbang, warga masih bisa mengajukannya melalui pokok-pokok pikiran (pokir) anggota DPRD,” katanya. Ia berharap seluruh usulan tersebut dapat terealisasi pada tahun 2026.
Selain pembangunan infrastruktur, Diki juga menyoroti upaya pemerintah dalam menekan angka stunting di wilayahnya. Sejak awal 2023, pihaknya telah berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi masalah stunting yang masih menjadi perhatian serius.
“Hingga saat ini, angka itu berhasil ditekan hingga tersisa enam anak. Berkat kolaborasi berbagai pihak, 73 persen dari sasaran program sudah terbebas dari stunting,” ungkapnya.
Diki optimistis Kecamatan Latina bisa mencapai target zero stunting tahun ini. Ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga fasilitas yang telah ada serta menggalakkan budaya gotong royong.
“Kita jaga bersama fasilitas yang sudah ada dan terus perkuat semangat gotong royong agar pembangunan bisa berjalan lebih baik,” pungkasnya.(rel)