Payakumbuh,liputansumbar.com
Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh bersama Komisi IX DPR RI menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Aula Lantai 3 Balai Kota Payakumbuh, Rabu (6/8), dengan mengusung tema “Bersama Mewujudkan Gizi Berkualitas untuk Generasi Sehat Indonesia”.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Wal Asri, yang mewakili Wali Kota Payakumbuh. Turut hadir Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama, Tenaga Ahli Deputi Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional (BGN) Anyelir Puspa Kemala, serta jajaran tokoh perempuan daerah seperti Ketua TP PKK Eny Muis Zulmaeta, Ketua GOW, dan Ketua DWP Kota Payakumbuh.
Dari unsur legislatif daerah, hadir Anggota DPRD Kota Payakumbuh, Mardion Fernandes. Sementara itu, Staf Direktorat Edukasi Gizi Deputi Promosi dan Kerja Sama BGN Yasmien Nuur Ditrie turut bergabung secara daring bersama para peserta dari berbagai elemen masyarakat dan OPD terkait.
Dalam sambutannya, Wal Asri menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari visi Presiden RI untuk membangun sumber daya manusia berkualitas sebagai pilar utama Indonesia Emas 2045. Hal ini sejalan dengan Peraturan Presiden RI Nomor 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional.
“Makan bergizi bukan sekadar untuk mengenyangkan, tetapi menjadi pondasi penting dalam mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” ujar Wal Asri.
Ia juga menegaskan bahwa program MBG di Kota Payakumbuh telah menyasar 62.060 penerima manfaat, yang terdiri dari 50.499 siswa serta 11.561 ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
“Harapan kami, pada tahun 2025 seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah dapat beroperasi untuk melayani seluruh target penerima manfaat,” tambahnya.
Wal Asri juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi perempuan seperti TP PKK, GOW, dan DWP, untuk turut aktif mendukung keberhasilan program ini.
Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama, dalam paparannya menyoroti bahwa tantangan gizi di Indonesia masih besar, mulai dari stunting hingga obesitas. Ia menyambut baik kehadiran Badan Gizi Nasional sebagai langkah strategis untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dan efektivitas program gizi.
“Pemenuhan gizi optimal sejak dini sangat penting karena berpengaruh langsung terhadap kemampuan anak dalam belajar dan berkontribusi bagi bangsa,” ucap Ade.
Ia juga menjelaskan bahwa SPPG dirancang untuk melayani 2.000–3.000 siswa dari 10–18 sekolah, yang diharapkan dapat mempercepat pencapaian target pembangunan manusia berkualitas di daerah.
“Mari kita dukung bersama agar program ini berjalan efektif dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Sosialisasi ini menjadi simbol sinergi kuat antara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam membangun ekosistem ketahanan gizi nasional. Melalui pendekatan komunitas, digitalisasi, dan kolaborasi multisektor, Pemko Payakumbuh berkomitmen penuh untuk mengawal pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis agar berjalan transparan, tepat sasaran, dan berdampak luas bagi masa depan generasi bangsa.(rel)