Kinerja Wali Kota Zulmaeta Disorot: Payakumbuh Dinilai Stagnan, Pemerintahan Terjebak Budaya Asal Bapak Senang

- Jurnalis

Selasa, 7 Oktober 2025 - 09:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Payakumbuh,liputansumbar.com

Kinerja Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta dan Wakil Wali Kota Elzadaswarman kini mulai menjadi sorotan tajam publik. Sejumlah kalangan menilai, arah pembangunan Kota Payakumbuh selama kepemimpinan keduanya cenderung stagnan. Pemerintah kota dianggap minim gagasan inovatif, terlalu fokus pada kegiatan seremonial, serta kurang agresif dalam memperjuangkan kepentingan daerah ke tingkat provinsi maupun pusat.

Berbagai pengamat dan tokoh masyarakat lokal menyebut, Hampir 1 tahun berjalan pemerintahan Zulmaeta–Elzadaswarman belum menampilkan kebijakan strategis yang berdampak luas bagi masyarakat.
Aktivitas pemerintahan dinilai lebih banyak diisi dengan seremoni, peresmian, dan kegiatan rutin tanpa terobosan baru.

“Kegiatan Pemko masih bersifat normatif. Hampir tidak terlihat gebrakan besar untuk mengubah wajah Payakumbuh. Padahal potensi daerah ini sangat besar,” ujar Tasrif seorang pemerhati kebijakan publik di Payakumbuh, Selasa (7/10).

Kritik semakin tajam ketika publik menyoroti gaya kepemimpinan Zulmaeta yang dinilai terlalu bergantung pada lingkaran birokrasi yang tidak produktif.
Beberapa sumber internal menyebut, Wali Kota cenderung terbuai dengan politik aparatur sipil negara (ASN) yang berorientasi pada “asal bapak senang” ketimbang menunjukkan kinerja dan inovasi nyata.

Baca Juga :  Upacara Hari Lahir Pancasila di Payakumbuh Berlangsung Khidmat, Wawako Tekankan Pentingnya Revitalisasi Nilai Pancasila

Kondisi ini dikhawatirkan membuat pengambilan keputusan menjadi tidak objektif, dan lebih berorientasi pada kepentingan kelompok kecil di sekitar Wali Kota.
“ASN yang kritis atau punya ide segar justru enggan bersuara. Mereka khawatir dinilai menentang pimpinan. Akibatnya, suasana kerja di lingkungan Pemko cenderung stagnan dan tidak berani keluar dari zona nyaman,” kata sumber yang enggan disebutkan namanya.

Selain itu, banyak pihak menilai Wali Kota Zulmaeta kurang aktif membangun komunikasi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk memperjuangkan program maupun dana pembangunan.
Di saat kepala daerah lain berlomba-lomba “menjemput bola” dengan menghadirkan pejabat kementerian dan memperjuangkan proyek strategis nasional, Payakumbuh justru terkesan menunggu tanpa inisiatif.

Baca Juga :  Kapolres Payakumbuh Tindak Tegas Premanisme Berkedok Ormas, Masyarakat Jangan Ragu Laporkan!

“Pemimpin daerah harusnya agresif menjemput anggaran pusat, bukan sekadar menjalankan rutinitas. Tanpa terobosan, Payakumbuh akan tertinggal,” ujar Andes salah seorang tokoh masyarakat dari Kecamatan Payakumbuh Timur.

Munculnya kritik ini mencerminkan kegelisahan masyarakat yang mengharapkan kepemimpinan lebih visioner, komunikatif, dan berani keluar dari pola lama.
Mereka berharap Wali Kota dan jajarannya dapat membuka diri terhadap kritik konstruktif serta mendorong ASN untuk bekerja berdasarkan kinerja, bukan sekadar loyalitas semu.

“Pemerintahan yang kuat itu bukan yang dikelilingi oleh pujian, tapi yang berani mendengar kritik,” ungkap salah seorang akademisi lokal.

Jika pola kepemimpinan seperti sekarang terus berlanjut, banyak pihak khawatir Payakumbuh akan kehilangan momentum pembangunan dalam lima tahun ke depan.(ws)

Berita Terkait

BSI Salurkan Bantuan Rp25 Juta untuk Pemulihan Pasar Payakumbuh Pascakebakaran
Wali Kota Zulmaeta Tegaskan Pengelolaan Risiko Jadi Fondasi Utama Pembangunan Payakumbuh
Waspada Musim Hujan, Payakumbuh Mantapkan Koordinasi Lintas Sektor
Rakor Pemko Payakumbuh: Zulmaeta Dorong ASN Junjung Trilogi Zuzema
Warga Serbu Gerakan Pangan Murah di Payakumbuh, Harga Beras dan Cabai Jauh di Bawah Pasar
Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Payakumbuh Pastikan Asupan Gizi Sesuai Standar BGN
Ribuan Warga Payakumbuh Meriahkan Jalan Sehat HKN ke-61: “Generasi Sehat, Masa Depan Kuat”
Nagari Parambahan Tutup Rangkaian Satu Nagari Satu Event 2025 dengan Tradisi “Mangombang Siriah”
Berita ini 1,676 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 06:59 WIB

BSI Salurkan Bantuan Rp25 Juta untuk Pemulihan Pasar Payakumbuh Pascakebakaran

Rabu, 5 November 2025 - 07:12 WIB

Wali Kota Zulmaeta Tegaskan Pengelolaan Risiko Jadi Fondasi Utama Pembangunan Payakumbuh

Rabu, 5 November 2025 - 06:33 WIB

Waspada Musim Hujan, Payakumbuh Mantapkan Koordinasi Lintas Sektor

Selasa, 4 November 2025 - 18:51 WIB

Rakor Pemko Payakumbuh: Zulmaeta Dorong ASN Junjung Trilogi Zuzema

Senin, 3 November 2025 - 18:46 WIB

Warga Serbu Gerakan Pangan Murah di Payakumbuh, Harga Beras dan Cabai Jauh di Bawah Pasar

Berita Terbaru