Jakarta,liputansumbar.com
Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Kota yang dikenal luas sebagai City of Randang itu resmi meraih peringkat II terbaik Nasional Penghargaan Bhumandala Inovasi Pemanfaatan Informasi Geospasial 2025, sebuah ajang prestisius yang diselenggarakan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG).
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Sekretaris Utama BIG, Belinda Arunarwati Margono, kepada Wali Kota Payakumbuh, Zulmaeta, dalam sebuah seremoni di Auditorium Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Selasa (18/11/2025).
Kepastian Payakumbuh sebagai salah satu penerima penghargaan tertuang dalam Surat BIG Nomor B-8.4/KJIG-BIG/IIG.02.02/10/2025 tertanggal 8 Oktober 2025. Dalam surat tersebut, Payakumbuh dinyatakan lolos menuju Penilaian Tahap VI Besar, bersama empat kota lainnya: Tangerang, Metro, Magelang, dan Manado.
Tahap penilaian lanjutan digelar Rabu (22/10/2025) di Gedung I Lantai 1 PTIG/BLJP BIG, Bogor, Jawa Barat. Pada sesi tersebut, kelima daerah terbaik diundang untuk memaparkan inovasi dan efektivitas pemanfaatan data geospasial dalam tata kelola pemerintahan.
Payakumbuh menghadirkan kolaborasi kuat antara Perumda Tirta Sago dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda). Tim ini dinilai mampu menunjukkan inovasi signifikan dalam pengelolaan data geospasial yang berdampak langsung pada peningkatan efisiensi dan kualitas layanan publik.
Inovasi Digital Berbasis Geospasial
Inovasi yang dipaparkan Pemko Payakumbuh antara lain:
Digitalisasi data pelanggan dan sistem penagihan
Pencatatan meteran berbasis digital
Pemetaan jaringan distribusi air dengan teknologi geospasial
Pemanfaatan Internet of Things (IoT) untuk monitoring otomatis
Layanan pengaduan pelanggan berbasis digital
Integrasi data lintas bagian guna mempercepat alur kerja dan meningkatkan transparansi
Transformasi digital tersebut dinilai efektif mendorong efisiensi operasional, meningkatkan akuntabilitas, dan memperkuat pelayanan publik berbasis data.
Wali Kota Payakumbuh, Zulmaeta, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada seluruh jajaran perangkat daerah atas penghargaan tingkat nasional ini.
“Ini bentuk komitmen kita dalam mendukung program Satu Data Indonesia. Payakumbuh terus bertransformasi menjadi kota berbasis data dalam setiap pengambilan kebijakan,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa pemanfaatan data geospasial harus berkelanjutan dan menjadi bagian dari budaya kerja pemerintah daerah.
“Pemanfaatan data geospasial tidak boleh berhenti di level proyek. Ini harus menjadi budaya kerja. Setiap kebijakan, pembangunan infrastruktur, dan pelayanan publik harus berdasar pada data akurat dan terintegrasi.”
Menurutnya, sistem informasi berbasis spasial memungkinkan pemerintah daerah membaca potensi dan persoalan secara lebih presisi sehingga pembangunan dapat berjalan tepat sasaran dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
Penghargaan Bhumandala merupakan ajang nasional bergengsi dari BIG untuk mendorong pemerintah daerah memaksimalkan pemanfaatan informasi geospasial sebagai landasan pembangunan yang lebih terarah dan berkelanjutan.
Dengan meraih posisi II terbaik nasional, Payakumbuh kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun tata kelola pemerintahan yang modern, transparan, dan efisien. Prestasi ini sekaligus memperkuat langkah Payakumbuh menuju smart city yang memanfaatkan teknologi dan data spasial sebagai fondasi pelayanan publik.(ws)








