Payakumbuh,liputansumbar.com
Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta mengingatkan mahasiswa untuk mengambil peran lebih besar dalam menjaga ketahanan bangsa di tengah derasnya arus informasi digital yang semakin kompleks. Pesan tersebut disampaikan saat membuka Pendidikan Politik, Bela Negara, dan Kepemudaan bagi pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Payakumbuh di Aula Kampus Unand Payakumbuh, Senin (08/12/2025).
Kegiatan bertema “Dari Kampus untuk Negeri, Jaga Nasionalisme demi NKRI” itu diikuti pengurus BEM dari sembilan perguruan tinggi di Kota Payakumbuh. Hadir sebagai narasumber: Anggota DPRD Payakumbuh Adi Surya Tama, Kasatpol PP Dewi Novita, serta Ketua KNPI Payakumbuh Rahmanda Fajri.

Dalam sambutannya, Wali Kota Zulmaeta menegaskan bahwa makna bela negara tidak lagi terbatas pada unsur militer, tetapi telah berkembang menjadi kemampuan menjaga nalar publik dari serangan disinformasi.
“Bela negara hari ini adalah bagaimana kita memastikan masyarakat tidak terseret arus informasi yang menyesatkan. Mahasiswa harus berada di garis depan, menggunakan kecakapan literasi digitalnya untuk memperkuat persatuan,” ujar Zulmaeta.
Menurutnya, kampus merupakan ruang vital untuk menumbuhkan sikap kritis yang beretika, tidak mudah terprovokasi, serta mampu menyaring informasi secara objektif dan bertanggung jawab.
Zulmaeta menyampaikan tiga pilar penting yang harus diperkuat mahasiswa dalam menghadapi dinamika kebangsaan saat ini, yaitu, bela negara, sebagai komitmen moral untuk menjaga keutuhan bangsa dari ancaman intoleransi, ekstremisme, dan ujaran kebencian.
Kepemudaan, sebagai fondasi lahirnya generasi pemimpin yang adaptif, berintegritas, dan tahan banting.
“Negara membutuhkan intelektual muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga tahan banting menghadapi isu-isu sensitif seperti intoleransi, ekstremisme, dan disinformasi,” tegasnya.
Selain penguatan wawasan kebangsaan, Pemko Payakumbuh juga berkomitmen memperluas ruang dialog dan kolaborasi dengan mahasiswa. Pemerintah memberikan peluang bagi BEM untuk berpartisipasi dalam forum-forum kebijakan publik hingga pelaksanaan program kepemudaan lintas OPD.
Wali Kota berharap kegiatan ini melahirkan generasi muda yang tidak hanya kritis, tetapi juga menjadi penjaga nalar demokrasi sekaligus penggerak nasionalisme.
“Harapan kita, mahasiswa bisa menjadi garda terdepan merawat nasionalisme,” tutupnya.(ws)








