Limapuluh Kota,liputansumbar.com
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota melaksanakan Pelatihan Wartawan Peduli Bencana pada Jumat (12/12/2025) di Aula Dinas Kesehatan. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Harry Wiryatama Arya, mewakili Plt Kepala BPBD Limapuluh Kota, Arie Kurniawan.
Dalam sambutannya, Harry menjelaskan pentingnya pemahaman dasar tentang bencana serta bagaimana proses penanggulangan dilakukan. Menurutnya, wartawan memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi akurat dan cepat di tengah kondisi rawan bencana yang kerap terjadi di wilayah Sumatera Barat.
“Wartawan perlu memahami apa itu bencana dan bagaimana penanggulangannya. Informasi yang tepat dapat mengurangi risiko serta membantu masyarakat mengambil tindakan yang benar,” ujarnya.
Pelatihan tersebut menghadirkan narasumber M. Rinaldi Yulianto memaparkan peran penting media dalam penyebaran informasi peringatan dini. Ia menekankan bahwa Indonesia merupakan negara yang berada di jalur rawan bencana sehingga kecepatan dan ketepatan informasi harus menjadi prioritas utama.
Yulianto menuturkan bahwa media dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyebarkan informasi kebencanaan, termasuk prakiraan cuaca, potensi banjir, longsor, hingga peringatan dini kegempaan.

“Peran media sangat penting. Salah satu cara efektif adalah penyebaran prakiraan cuaca kepada masyarakat. Kini BMKG sebagai otoritas resmi semakin memperkuat posisinya sebagai lembaga yang menyampaikan informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika secara akurat dan berkelanjutan,” jelasnya.
Ia berharap wartawan tidak hanya menyampaikan informasi saat bencana terjadi, namun juga aktif dalam edukasi mitigasi dan kesiapsiagaan.
Kegiatan Pelatihan Wartawan Peduli Bencana ini diharapkan memperkuat kolaborasi antara BPBD dan insan pers dalam strategi pengurangan risiko bencana di Limapuluh Kota. Media dinilai menjadi garda terdepan dalam menyebarkan informasi yang menenangkan, mendidik, serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ancaman bencana di sekitar mereka.(ws)








