Limapuluh kota,liputansumbar- Debat publik putaran pertama calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Limapuluh Kota berlangsung dengan penuh semangat di salah satu hall di Kota Payakumbuh. Acara yang difasilitasi oleh KPU Kabupaten Limapuluh Kota ini mempertemukan empat pasangan calon dalam ajang yang diharapkan menjadi media untuk mengedepankan gagasan dan program unggulan mereka kepada masyarakat.
Pasangan nomor urut 1, Deni Asra/Riko Febrianto, hadir dengan latar belakang legislatif yang kuat. Deni Asra, yang merupakan Ketua Partai Gerindra dan sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPRD, menonjolkan visi untuk mengakses anggaran pusat melalui jaringan politiknya. Dalam debat, ia mengungkapkan bahwa dengan Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih, dukungan dan akses anggaran dari pusat diharapkan lebih mudah, yang dapat mempercepat pembangunan di Limapuluh Kota. Deni juga menekankan pentingnya Reformasi Birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik dan transparan.
Pasangan nomor urut 2, Syafruddin dt Bandaro Rajo/Darman Sahladi, merupakan petahana yang memiliki pengalaman langsung dalam pemerintahan daerah. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa hubungan yang kurang harmonis di antara Syafruddin dan Rizki Kurniawan (paslon nomor urut 4) sebagai wakil bupati saat ini menjadi sorotan publik. Dalam debat, keduanya terlibat dalam adu pendapat yang tajam, saling mengoreksi, dan membahas visi mereka untuk mempercepat pembangunan Limapuluh Kota, meski dengan perbedaan ide dan pandangan.
Pasangan nomor urut 3, Syafni/Ahlul Badrito Resha, merupakan pendatang baru dengan latar belakang pengusaha. Pada debat kali ini, pasangan ini lebih fokus menyampaikan visi dan misinya sambil menyimak perdebatan dari paslon lain yang sudah memiliki pengalaman di bidang pemerintahan dan legislatif.hanya menyoroti kinerja pemerintahan yang kurang baik dan berjanji memperbaiki kinerja pemerintahan kedepan.
Pasangan nomor urut 4, Rizki Kurniawan/Ferizal Ridwan, adalah petahana wakil bupati yang mencoba merebut kursi bupati. Rizki dan Syafruddin kerap terlibat dalam adu argumen, yang menunjukkan ketidakharmonisan di antara mereka selama menjabat. Pada debat ini, keduanya saling membuka kelemahan dan perbedaan pendapat terkait pengelolaan pemerintahan dan upaya untuk membawa Limapuluh Kota ke arah yang lebih baik.
Debat ini menjadi ajang penting bagi para kandidat untuk membahas isu-isu strategis yang dihadapi oleh Kabupaten Limapuluh Kota, seperti tata kelola pemerintahan, ekonomi, pendidikan, kesehatan, pertanian, dan infrastruktur. Atmosfer yang penuh semangat terlihat dari adu argumen setiap paslon, diiringi sorak sorai pendukung masing-masing. Setiap pasangan calon menunjukkan pemahaman yang mendalam terhadap persoalan yang ada di Limapuluh Kota, serta menawarkan solusi konkret yang menjadi cerminan visi mereka untuk daerah ini.
Deni Asra dan Riko Febrianto tampil menonjol dengan program yang jelas dan gaya penyampaian yang elegan. Deni menjanjikan, dengan jaringan dan koneksinya di tingkat nasional, bahwa Kabupaten Limapuluh Kota dapat memperoleh anggaran pusat yang lebih optimal. “Ini akan menjadi keuntungan besar bagi Limapuluh Kota,” tegas Deni. Ia juga menekankan pentingnya ketegasan dalam menjalankan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Debat putaran pertama ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas kepada masyarakat mengenai pilihan calon pemimpin mereka. Dengan ketegangan yang muncul dalam diskusi dan berbagai ide yang dilontarkan, debat ini menjadi langkah awal yang krusial menuju pemilihan umum mendatang. Masyarakat diharapkan semakin cermat dalam menilai dan memilih pemimpin yang mampu membawa Kabupaten Limapuluh Kota ke arah yang lebih baik.(ws)