Limapuluh Kota,liputansumbar.com
Dalam rangka memperkuat pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan hutan berkelanjutan, Bupati Limapuluh Kota H. Safni mendampingi Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni serta Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) membuka kegiatan Gelar Karya Perhutanan Sosial di Taman Aka Barayun, Lembah Harau, Sabtu (21/6/2025).
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 21—22 Juni 2025 ini mengusung tema “Aka Basamo: Kolaborasi Pembangunan Perhutanan Sosial Berkelanjutan” dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Wakil Ketua Komisi IV Alex Indra Lukman, Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy, serta para pejabat kementerian dan lembaga terkait.
Acara ini menjadi wadah strategis untuk memamerkan hasil karya dan praktik terbaik dari pengelolaan hutan oleh masyarakat, serta ajang tukar pengalaman antar pemangku kepentingan perhutanan sosial di Indonesia.
Dalam sambutannya, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyampaikan bahwa program perhutanan sosial sejalan dengan visi Asta Cita Presiden, menjadikan hutan bukan lagi milik segelintir elit, melainkan sumber daya yang dikelola dan dimanfaatkan oleh rakyat.
“Dulu rakyat hanya jadi penonton hutan, kini mereka jadi pelaku utama. Perhutanan sosial ini bagian dari proyek strategis nasional yang memberi akses langsung kepada masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan hutan secara bijak,” ujarnya.
Hingga saat ini, sekitar 8,3 juta hektar kawasan hutan telah diberikan kepada masyarakat melalui 11.015 SK, melibatkan lebih dari 1,4 juta rakyat Indonesia. Tak hanya itu, potensi 5 juta hektar lahan perhutanan sosial lainnya masih terbuka untuk dikelola secara adil.
Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto menegaskan bahwa perhutanan sosial tidak hanya soal akses, tetapi juga keseimbangan antara ekologi, ekonomi, dan sosial.
“Ini adalah cara menjaga keberlanjutan. Kita ingin masyarakat bisa memenuhi kebutuhan dasar seperti bahan bakar kayu dan pakan ternak, sekaligus mendorong ketahanan pangan nasional,” ujar Titiek.
Bupati H. Safni menyampaikan terima kasih atas kepercayaan pelaksanaan kegiatan skala nasional di daerahnya. Ia juga mengungkap bahwa sejak proyek Strengthening of Social Forestry in Indonesia (SSF) digulirkan di Limapuluh Kota tahun 2022, telah terbentuk 41 Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) dan 114 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) dengan total 39.116 Kepala Keluarga penerima manfaat.
“Program ini telah mendorong peningkatan usaha dan ekonomi masyarakat secara signifikan,” tuturnya.
Sebagai penutup kegiatan, dilakukan penyerahan hibah Small Grant senilai Rp3 Miliar kepada kelompok masyarakat, penyerahan dokumen legalitas KUPS Enterprise, serta seremoni ekspor perdana produk kopi KUPS ke Dubai—tanda bahwa hasil usaha perhutanan sosial mampu menembus pasar global.(rel)