Payakumbuh,liputansumbar.com
Sejumlah pangkalan gas di Kota Payakumbuh mengeluhkan kondisi tabung gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram yang dinilai sering mengalami kebocoran. Hal ini tidak hanya merugikan pelaku usaha, namun juga menimbulkan risiko berbahaya bagi masyarakat.
Salah seorang pemilik pangkalan di Payakumbuh menyebutkan, dalam beberapa pekan terakhir banyak tabung yang diterima dari agen dalam kondisi tidak layak pakai. “Banyak tabung yang bocor. Ini jelas merugikan kami sebagai pangkalan, apalagi masyarakat pengguna gas 3 kg yang sangat bergantung pada tabung ini,” ungkapnya, Selasa (2/9).
Menurutnya, tabung bocor tersebut sering menimbulkan keluhan konsumen karena berpotensi membahayakan keselamatan. “Kalau sampai ada percikan api, bisa berakibat fatal. Kita berharap agen dan pihak terkait segera memperhatikan masalah ini,” tambahnya.
Pihak pangkalan mendesak agar Pertamina dan agen resmi melakukan pengecekan lebih ketat terhadap kondisi tabung sebelum disalurkan ke masyarakat. Selain itu, diperlukan solusi cepat agar tidak terjadi kerugian berulang, baik bagi pangkalan maupun masyarakat pengguna.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari agen maupun pihak Pertamina terkait keluhan tersebut. Namun, masyarakat berharap segera ada langkah perbaikan dan penanganan agar distribusi gas elpiji 3 kg tetap aman dan lancar.(ws)