Limapuluh kota, liputansumbar. com
Kedatangan Bupati Limapuluh Kota, Safni Sikumbang, bersama rombongan ke Kementerian Sosial RI (Kemensos) pada Kamis sore (12/9/2025) diwarnai pengalaman unik. Di kantor Kemensos di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, mereka mendapat jamuan istimewa berupa roti gandum bakar dari Menteri Sosial Syaifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul.
Rombongan Bupati Safni membawa beberapa konsep dan program terkait upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang bersentuhan dengan Kemensos RI. Salah satu yang paling diharapkan adalah masuknya Limapuluh Kota dalam daftar penerima Program Sekolah Rakyat (SR) sebuah inisiatif nasional untuk pendidikan gratis bagi anak-anak keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Namun, harapan masyarakat Limapuluh Kota pupus setelah diketahui Kabupaten Limapuluh kota tidak termasuk dalam daftar penerima program. Padahal, dukungan dari masyarakat adat, ketersediaan lahan, hingga kebutuhan pendidikan di daerah ini sudah sangat jelas.
Persoalan tanah yang sempat memicu penolakan warga dan anggaran sosialisasi yang sudah habis justru berujung pada hasil nol besar. Sekolah Rakyat, yang diharapkan menjadi simbol keadilan sosial bagi generasi miskin di Limapuluh Kota, sementara ini hanya tinggal cita-cita.
Wakil Ketua DPRD Limapuluh Kota dari Fraksi PKS,Muhammad Fadhil Abrar, yang ikut dalam pertemuan di Kemensos, menyampaikan bahwa seluruh persyaratan administratif sebenarnya sudah tuntas.
“Kemarin Pak Menteri menjamin akan merealisasikan. Semua syarat sudah diselesaikan dan tidak ada kendala. Mungkin bisa ditanyakan langsung ke Dinas Sosial. Bisa jadi sepulang dari Jakarta kemarin sudah ada jawaban dari Kementerian,” ungkap Fadhil.
Saat Kepala Dinas Sosial Limapuluh kota Indra Suryani di konfirmasi melalui telpon menjawab akan menghubungi lagi sampai berita ditayangkan belum merespon Kondisi terkait SR begitu juga dengan Bupati Safni belum merespon melalui chat Wathsapp
Kini, masyarakat Limapuluh Kota hanya bisa menanti jawaban pasti dari pemerintah pusat, apakah harapan untuk menghadirkan Sekolah Rakyat di daerah mereka akan kembali diperjuangkan atau tidak.(ws)








