Padang,liputansumbar.com
Pemerintah Kota Payakumbuh kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat fondasi ekonomi daerah. Wakil Wali Kota Payakumbuh, Elzadaswarman, hadir dan menyampaikan paparan strategis dalam Sarasehan Ekonomi Sumatera Barat 2025 yang digelar di Padang, Selasa (22/07/2025).
Forum bergengsi ini menjadi ajang kolaborasi lintas kepala daerah se-Sumatera Barat dalam merumuskan visi bersama guna membangun ekonomi daerah yang tangguh, inklusif, dan adaptif. Dengan mengusung tema “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Melalui Inovasi dan Kolaborasi Menuju Perekonomian Tangguh di Sumatera Barat”, sarasehan ini bertujuan menyelaraskan arah pembangunan ekonomi regional dengan tantangan global masa kini.
Dalam paparannya, Elzadaswarman menegaskan pentingnya sinergi antardaerah dan lintas sektor untuk menghadapi tantangan ekonomi pascapandemi, perubahan iklim, dan dinamika global.
“Kami di Payakumbuh berfokus pada penguatan ekonomi lokal. Program unggulan seperti UMKM naik kelas, ekonomi kreatif, digitalisasi pelayanan publik, dan pembukaan ruang investasi inklusif telah kami jalankan secara progresif,” ujar Elzadaswarman.
Ia juga memperkenalkan sejumlah proyek strategis Kota Payakumbuh yang dirancang sebagai motor penggerak ekonomi daerah:
Revitalisasi Pusat Pertokoan Kota (Pasar Inpres) menjadi Central Business District (CBD)
Kawasan yang telah berusia lebih dari empat dekade ini akan disulap menjadi pusat bisnis modern berkonsep trade center, culinary center, hotel dan apartemen, area pameran, hingga viewing tower 360°. Dirancang sebagai green building setinggi maksimal 10 lantai, kawasan ini diharapkan menjadi ikon ekonomi baru Payakumbuh.
Pengembangan Kawasan Batang Agam sebagai River Front City
Dengan mengedepankan keindahan alam dan kearifan lokal, kawasan ini diarahkan menjadi destinasi pariwisata dan pusat jasa kreatif berbasis lingkungan.
Modernisasi Pasar Tradisional Ibuh
Revitalisasi ini bertujuan menjadikan pasar rakyat tersebut sebagai pusat ekonomi rakyat yang modern, kompetitif, dan ramah konsumen.
Lebih lanjut, Elzadaswarman juga menekankan pentingnya pengelolaan potensi unggulan daerah seperti pertanian, kuliner, dan pariwisata untuk mendorong kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumatera Barat.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy dalam sambutannya mengingatkan pentingnya kesinambungan program antara pemerintah kabupaten/kota dengan kebijakan provinsi dan nasional. Ia juga menekankan penyusunan RPJMD 2025–2029 harus selaras dengan regulasi pusat, termasuk dalam hal pengalokasian anggaran.
“Mari arahkan anggaran kita ke sektor yang produktif, bukan sekadar konsumtif. Dana besar yang masuk harus menjadi pemicu pertumbuhan, bukan beban,” tegas Vasko.
Ia juga menyoroti pentingnya digitalisasi UMKM dan pembinaan yang berorientasi pasar global. Menurutnya, pendampingan UMKM untuk tembus ke pasar internasional jauh lebih penting daripada hanya membangun marketplace lokal.
Sarasehan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat keselarasan arah pembangunan ekonomi di seluruh kabupaten/kota se-Sumatera Barat. Harapannya, program strategis yang dirumuskan dapat menciptakan efek berganda (multiplier effect) bagi pertumbuhan ekonomi regional, membuka lapangan kerja baru, serta meningkatkan daya tarik investasi yang berdampak langsung pada masyarakat.
Dengan beragam inovasi dan proyek unggulan yang tengah dijalankan, Payakumbuh kini berada di jalur yang tepat untuk menjadi kota modern yang tetap berkarakter lokal, serta mampu bersaing secara regional dan nasional.(rel)