Limapuluh kota,liputansumbar-Sebanyak 50 relawan dari berbagai organisasi, seperti Kelompok Siaga Bencana (KSB), Tagana, ORARI, RAPI, PMI, dan BPBD Kota Payakumbuh, mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana. Kegiatan ini berlangsung di Lembah Mangkisi, Nagari Balai Panjang, Kabupaten Lima Puluh Kota, pada 18-20 Desember 2024.
Pelatihan bertujuan untuk memperkuat kemampuan relawan dalam menghadapi potensi bencana yang mengancam wilayah Sumatra Barat, khususnya Kota Payakumbuh. Dalam sambutannya, Pj. Wali Kota Payakumbuh, Suprayitno, menyampaikan apresiasinya kepada para relawan yang telah tanpa pamrih mengabdikan diri untuk masyarakat.
“Menjadi relawan bencana adalah panggilan jiwa yang mulia. Pemerintah hadir memberikan bekal agar para relawan semakin tanggap, tangkas, dan tangguh melindungi masyarakat saat bencana melanda,” ujar Suprayitno saat membuka kegiatan, Kamis (19/12/2024).
Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan relawan dalam menghadapi bencana. Ia juga berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesiapsiagaan dan memotivasi relawan untuk terus mengembangkan kemampuan mereka.
“Saya berharap relawan dapat menjadi penggerak kesadaran di masyarakat. Dengan kesiapan yang baik, kita dapat meminimalkan dampak dan menyelamatkan lebih banyak nyawa,” lanjutnya.
Kalaksa BPBD Kota Payakumbuh, Erizon, menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk memberikan keterampilan teknis kepada para relawan, seperti teknik penyelamatan, penggunaan peralatan, dan strategi evakuasi yang efektif.
“Relawan adalah ujung tombak dalam mitigasi dan respons bencana. Mereka harus terampil secara teknis untuk menghadapi berbagai tantangan di lapangan,” jelasnya.
Dede (52), salah satu peserta pelatihan, mengungkapkan motivasinya menjadi relawan sejak kecil. Ia menceritakan pengalamannya membantu evakuasi warga dari daerah rawan banjir.
“Bagi saya, ini adalah panggilan jiwa. Menjadi relawan adalah cara saya membantu masyarakat saat mereka membutuhkan,” katanya.
Kegiatan ini diharapkan dapat mencetak relawan yang kompeten dan menjadi agen perubahan di masyarakat. Dengan kesiapan dan kerja sama yang lebih baik, Kota Payakumbuh diharapkan semakin tangguh menghadapi bencana.(ws)