Payakumbuh,liputansumbar
Puskesmas Ibuh terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat dengan mengoptimalkan penggunaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Hingga tahun 2024, realisasi dana BOK di Puskesmas Ibuh telah mencapai 89,71%, yang digunakan untuk mendukung berbagai program kesehatan prioritas.
Kepala Puskesmas Ibuh, Dr. Putri Sukmawati, yang didampingi oleh Nofira, selaku bidang kepegawaian, menjelaskan bahwa total pagu dana BOK tahun 2024 mencapai Rp666.710.250. Dana tersebut disalurkan dalam tiga tahap oleh Kementerian Kesehatan dan dialokasikan sesuai regulasi guna mendukung program pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.
Pemanfaatan Dana BOK untuk Program Prioritas
Dana BOK yang telah terealisasi dimanfaatkan untuk menjalankan berbagai program kesehatan yang berorientasi pada peningkatan kualitas layanan di Puskesmas Ibuh. Beberapa program utama yang didanai meliputi:
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Pemeriksaan kehamilan dan persalinan
Imunisasi bayi dan balita
Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pencegahan dan penanganan penyakit menular seperti Tuberkulosis (TBC) dan HIV
Pengelolaan kesehatan lingkungan untuk mencegah penyebaran penyakit
Gizi dan Pencegahan Stunting
Pengelolaan pelayanan kesehatan gizi masyarakat
Pengelolaan pelayanan kesehatan lingkungan
Surveilans dan Investigasi Kesehatan
Pemantauan penyakit menular dan tidak menular
Investigasi awal kejadian tidak diharapkan, termasuk Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
Pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan
Digitalisasi layanan kesehatan untuk mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
Komitmen Transparansi dan Efisiensi Penggunaan Dana
Dr. Putri Sukmawati menegaskan bahwa penggunaan dana BOK ini mengacu pada Permenkes Nomor 37 Tahun 2023, yang menjadi pedoman dalam pengelolaan anggaran kesehatan daerah.
“Kami terus memastikan bahwa dana BOK digunakan secara optimal dan transparan. Dengan realisasi yang hampir mencapai 90%, kami berharap kualitas layanan di Puskesmas Ibuh semakin meningkat, terutama dalam menangani penyakit menular, kesehatan ibu dan anak, serta program pencegahan stunting,” ujarnya.
Untuk tahun 2025, pagu dana BOK Puskesmas Ibuh mengalami penyesuaian menjadi Rp448.172.900. Meskipun terjadi pengurangan anggaran, pihak Puskesmas berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan yang optimal dengan strategi efisiensi anggaran dan peningkatan efektivitas program kesehatan.
Di sisi lain, Puskesmas Parit Rantang juga mengoptimalkan penggunaan dana BOK. Dengan pagu anggaran tahun 2024 sebesar Rp576.581.100, realisasi dana mencapai 78%. Sementara untuk tahun 2025, pagu anggaran BOK mengalami penyesuaian menjadi Rp402.521.000, dengan target Standar Pelayanan Minimal (SPM) 100%.
Kepala Puskesmas Parit Rantang, Ns. Cinthya Fitri Al-Yani, S.Kep, menyatakan bahwa pemanfaatan dana BOK dilakukan sesuai regulasi Kementerian Kesehatan dan dilaporkan secara berkala ke Inspektorat dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Kami memanfaatkan dana BOK sebaik-baiknya untuk menunjang kegiatan kesehatan masyarakat, sesuai dengan regulasi yang berlaku,” ungkapnya.
Dengan adanya evaluasi rutin dan pemanfaatan dana yang lebih terarah, Puskesmas Ibuh dan Puskesmas Parit Rantang bertekad untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Payakumbuh. Hasil akhir dari penggunaan dana BOK ini akan terus dipantau dan dilaporkan secara transparan sesuai dengan regulasi yang berlaku.(ws)