Payakumbuh,liputansumbar
Skema Pembangunan Central Business District (CBD) di Kota Payakumbuh kembali mencuat setelah Wakil Wali Kota memaparkannya dalam Sarasehan Ekonomi Sumatera Barat pada Kamis (22/7/2025), di hadapan Gubernur dan kepala daerah se-Sumbar. Dalam forum tersebut, ia menekankan pentingnya memperkuat fondasi ekonomi, salah satunya melalui revitalisasi pasar menjadi CBD setinggi 10 lantai.
Paparan itu sontak memunculkan pertanyaan publik. Apakah rencana pembangunan CBD yang disebutkan Wakil Wali Kota tersebut memang sudah menjadi bagian dari skema pembangunan yang ditetapkan Pemko Payakumbuh?
Seperti diketahui, pasca kebakaran yang melanda Pusat Pertokoan Payakumbuh pada 26 Agustus lalu, Wali Kota Zulmaeta sebelumnya telah menyampaikan bahwa Pemko memiliki skema pembangunan pasar Modern yang akan direalisasikan. Bahkan, beberapa hari sebelum musibah, Dinas Koperasi dan UMKM bersama Bappeda sempat melakukan sosialisasi kepada pedagang dan akademisi universitas, terkait konsep revitalisasi pasar.
Namun hingga kini, masyarakat dan pedagang masih menunggu kepastian. Pertanyaan besar masih menggantung: kapan tahapan konkret pembangunan akan dimulai, bagaimana desain finalnya, serta dari mana sumber pembiayaan akan diambil—apakah murni dari APBD Kota, dukungan provinsi dan pusat, atau juga melibatkan investor swasta.
Saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Wali Kota Zulmaeta memberi jawaban singkat bahwa pihaknya belum bisa memastikan pembangunan Central Bisnis Distrik (CBD) .
“Kita belum merencanakan itu. Apalagi keadaan ekonomi dalam krisis, saat ini kami fokus menangani korban musibah ini bagaimana mereka bisa beraktivitas lagi. Untuk relokasi saja kita sudah kewalahan dana. Kami sedang berupaya meyakinkan pusat dan provinsi,” Ungkap Zulmaeta.
Jawaban tersebut memperlihatkan adanya perbedaan nuansa antara paparan Wakil Wali Kota dalam forum resmi provinsi dengan sikap kehati-hatian Wali Kota dalam menyikapi realita .
Hingga kini, publik masih menunggu kepastian arah kebijakan: apakah pembangunan Central Bisnis Distrik (CBD) Payakumbuh benar-benar akan terealisasi sebagai proyek strategis, atau tetap sebatas wacana besar di tengah keterbatasan anggaran dan kondisi pasca kebakaran.(ws)