Payakumbuh,liputansumbar.com
Menembus akses jalan yang masih diselimuti lumpur dan material longsor, tim kesehatan Pemerintah Kota Payakumbuh menjadi salah satu yang bergerak cepat memberikan layanan medis bagi warga terdampak banjir bandang dan longsor di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam.
Dengan formasi tenaga medis lengkap, tim ini menyasar tiga titik posko untuk memastikan kebutuhan kesehatan masyarakat terpenuhi. Bantuan ini dikoordinasikan melalui Dinas Kesehatan dan Tim Health Emergency Operation Center (HEOC) Kota Payakumbuh.
Tim tersebut dipimpin Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, Yanti, didampingi Direktur RSUD Adnaan WD Elfitri Melly, serta Plt Kabid Pelayanan Promosi Sumber Daya Kesehatan Juli Juwita.
Tiga posko yang menjadi sasaran berada di Nagari Bayur Jorong Sungai Rangeh, Koto Kaciak–Koto Tinggi, serta Bancah Balok Maninjau.

Kadis Kesehatan Yanti menyebutkan bahwa keputusan bergerak cepat diambil karena fase awal pascabencana merupakan periode paling kritis bagi warga.
“Di fase ini, masyarakat membutuhkan pemeriksaan, pengobatan, dan pendampingan tanpa menunggu situasi benar-benar pulih,” ujar Yanti, Selasa (02/12/2025).
Tim yang diterjunkan terdiri dari 1 dokter spesialis anak, 2 dokter umum, 5 perawat, dan 1 tenaga farmasi. Menurut Yanti, komposisi tersebut dipersiapkan untuk menjangkau seluruh kelompok rentan.
“Kami melihat banyak ibu hamil, balita, dan lansia yang kondisi fisiknya menurun akibat kelelahan dan tekanan psikologis. Mereka kami prioritaskan,” ucapnya.
“Kami juga membuka layanan konseling karena cukup banyak warga yang mengalami syok pascabencana,” tambahnya.
108 Warga Terima Layanan Medis
Dalam operasi yang berlangsung satu hari, total 108 warga menerima layanan kesehatan, dengan rincian:
Posko 1: 30 orang
Posko 2: 43 orang
Posko 3: 35 orang
Keluhan terbanyak meliputi ISPA, penyakit kulit, hipertensi, kelelahan fisik, serta gangguan psikososial.
Selain layanan kesehatan, Pemko Payakumbuh juga menyalurkan bantuan logistik seperti beras, mie instan, air mineral, selimut, telur, hingga makanan pendamping ASI untuk balita.

“Saat masyarakat masih bertahan di posko, kebutuhan dasar seperti makanan, air, dan selimut sangat menentukan. Itu yang kami penuhi,” kata Yanti.
Kegiatan penanganan ini dilaksanakan bersama BPBD, Dinas Sosial, LSM, dan berbagai relawan lokal. Yanti menegaskan bahwa kerja sama lintas sektor menjadi faktor utama kelancaran pelayanan.
“Semua bergerak dengan tujuan yang sama, memastikan warga selamat dan kebutuhan dasarnya terpenuhi. Sinergi seperti ini sangat menentukan,” jelasnya.
Ia juga memastikan dukungan Pemko Payakumbuh dapat diperpanjang apabila kondisi di lokasi masih membutuhkan bantuan.
“Kami siap turun lagi. Dalam situasi bencana, batas wilayah bukan alasan untuk tidak membantu,” pungkas Yanti.(ws)








