Payakumbuh, liputansumbar
Langkah tak biasa diambil Wali Kota Payakumbuh, Zulmaeta, dalam menjawab tantangan 100 hari kerja. Dengan berkantor langsung di RSUD Adnaan WD, Zulmaeta menyita perhatian publik. Tapi langkah ini juga memunculkan tanda tanya—aksi nyata atau sekadar pencitraan?
Wali Kota meninjau pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan untuk ibu hamil. Dalam kunjungannya, Zulmaeta memeriksa langsung 11 ibu hamil yang telah terdaftar. Ia menyampaikan pentingnya pemeriksaan rutin, deteksi dini risiko kehamilan, hingga penanganan stunting.rabu 29/5-2025
“Saya ingin memastikan bahwa RSUD kita memberikan pelayanan prima, terutama untuk ibu hamil,” tegas Zulmaeta.
Namun, langkah tersebut justru menimbulkan kritik dari beberapa kalangan. Tokoh Masyarakat Syaiful mempertanyakan efektivitas kebijakan ini. Apakah seorang Wali Kota memang harus memeriksa pasien untuk memastikan pelayanan berjalan baik? Ataukah ini bagian dari strategi citra menjawab tantangan program 100 hari kerja?
Sejumlah pengamat menyebutkan bahwa tugas kepala daerah adalah memastikan sistem berjalan, bukan menggantikan tenaga medis di lapangan.
“Kalau semua kepala daerah berkantor di RS untuk cek pelayanan, siapa yang urus kebijakan makro dan koordinasi lintas sektor?” kritikan dikedai Kopi.
Di sisi lain, Direktur RSUD Adnaan WD, Elfitrimelly, justru memuji langkah tersebut sebagai upaya memotivasi tenaga medis.
“Kunjungan Bapak Wali Kota menjadi penyemangat kami dalam memberikan pelayanan yang lebih baik,” ujarnya.
Zulkifli Warga Masyarakat Payakumbuh menyebutkan bahwa simbolisme semacam ini bisa berdampak positif jika diikuti perbaikan sistemik.
“Tetapi bila hanya berhenti di aksi simbolik, maka ini hanya akan menjadi headline sesaat tanpa perubahan berarti,” ujarnya.
Kunjungan ini menjadi bagian dari program 100 hari kerja Zulmaeta, yang menurut sebagian kalangan ini berfokus pada peningkatan layanan dasar, khususnya kesehatan ibu dan anak.
Masyarakat kini menunggu: apakah langkah seperti ini akan berlanjut dengan pembenahan infrastruktur, peningkatan SDM tenaga medis, dan penambahan anggaran layanan dasar? Atau ini hanya akan menjadi bagian dari deretan kunjungan simbolik tanpa tindak lanjut nyata. (ws)