Limapuluh Kota,liputansumbar.com
Sejumlah misi pembangunan yang dicanangkan Bupati Limapuluh Kota, Safni, dinilai belum banyak menunjukkan progres signifikan. Hal ini memunculkan kritik dari sejumlah pengamat publik Limapuluh Kota yang menilai bupati mulai kehilangan arah dalam memimpin daerah.
“Semangat membangun nagari seolah pupus setelah melihat bagaimana birokrasi dijalankan. Ide dan gagasan Bupati Safni tampaknya mulai sirna,” ungkap salah seorang pengamat publik Limapuluh Kota kepada wartawan, Senin (16/9).
Padahal, dalam visi-misinya, Bupati Safni berkomitmen untuk mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia dan berbudaya berdasarkan adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah serta menghadirkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.
Selain itu, terdapat beberapa misi strategis lain yang hingga kini belum terealisasi,di antaranya:
Mewujudkan SDM yang handal, sehat, dan kompetitif
Membangun perekonomian yang tangguh dan berkeadilan berbasis ekonomi kerakyatan, terutama sektor pertanian dan perkebunan
Meningkatkan infrastruktur dan fasilitas umum yang berkelanjutan
Menghadirkan lingkungan hidup yang bersih, nyaman, dan ramah pariwisata untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat
Namun, realisasi program tersebut hingga kini dinilai belum berjalan. Sejumlah pihak menilai, kendala utama berasal dari lemahnya koordinasi antarinstansi serta tata kelola birokrasi yang belum optimal.
“Bupati seharusnya berani melakukan evaluasi besar-besaran terhadap kinerja bawahannya. Tanpa langkah tegas, misi pembangunan hanya akan menjadi slogan tanpa wujud nyata,” tambah pengamat tersebut.
Masyarakat berharap pemerintah daerah segera melakukan terobosan nyata agar cita-cita besar membangun Limapuluh Kota tidak hanya sekadar janji politik, tetapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga Kabupaten Limapuluh Kota.(ws)








