Payakumbuh,liputansumbar.com
Bantuan untuk penanganan musibah kebakaran Pasar Payakumbuh pada 26 Agustus 2025 lalu terus mengalir. Kali ini, Pemko Bukittinggi bersama Pemkab Lima Puluh Kota menunjukkan kepedulian mereka dengan menyerahkan bantuan secara resmi pada Selasa (02/09/2025) sore.
Musibah kebakaran yang menghanguskan ratusan kios tersebut berdampak pada 552 pedagang yang kehilangan tempat usaha. Tidak hanya memberikan bantuan dana, Pemkab Lima Puluh Kota juga menyiapkan lokasi relokasi sementara bagi para pedagang terdampak agar mereka bisa kembali beraktivitas.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menyampaikan bahwa pengalaman serupa yang pernah dialami Bukittinggi menjadi pelajaran berharga dalam penanganan bencana.
“Donatur bisa membantu dengan memberikan material, bahkan membangun kios baru. Kami juga akan coba bantu membicarakan dengan Kementerian PUPR agar proses pemulihan bisa lebih cepat,” kata Ramlan.
Ramlan juga menegaskan agar berbagai spekulasi mengenai penyebab kebakaran tidak mengganggu proses penanganan dan pemulihan ekonomi.
“Tidak ada pimpinan yang ingin mematikan perekonomian masyarakatnya. Kalau ada pimpinan yang seperti itu, neraka jahanam tempatnya. Kita tunggu saja hasil penyelidikan tim ahli,” tegasnya.
Bupati Lima Puluh Kota, Safni, turut menegaskan pentingnya solidaritas antarwilayah.
“Payakumbuh dan Lima Puluh Kota tidak bisa dipisahkan. Kita akan tetap bahu-membahu, baik pemerintah, dewan, pengusaha, maupun masyarakat, untuk membantu penanganan musibah ini,” ungkapnya.
Adapun total bantuan yang diserahkan meliputi:
Pemkab Lima Puluh Kota: Rp60 juta
Pemko Bukittinggi: Rp60 juta
Baznas Bukittinggi: Rp30 juta
Bank Nagari Bukittinggi: Rp5 juta
BPR Jam Gadang: Rp5 juta
Wali Kota Payakumbuh, Zulmaeta, menyampaikan apresiasi atas dukungan dari Bukittinggi dan Lima Puluh Kota.
“Atas nama Pemko Payakumbuh, kami mengucapkan terima kasih kepada Bukittinggi dan Lima Puluh Kota. Ini merupakan wujud simpati, sakik sanang samo diraso. Solidaritas ini menjadi kekuatan bagi kami untuk bangkit kembali,” ujar Zulmaeta.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah daerah tengah menjalin komunikasi dengan Kementerian PUPR dan DPR RI untuk menjajaki kemungkinan bantuan dalam program revitalisasi pasar.
“Kami ingin memulihkan pasar ini secepat mungkin agar pedagang bisa kembali berusaha. Semua masukan, termasuk dari Bukittinggi, sangat berarti bagi kami,” tutupnya.(rel)