Limapuluh Kota, liputansumbar – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Limapuluh Kota menggelar Sosialisasi Indikator Data Strategis pada Senin (16/12) di salah satu hotel kawasan Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota. Acara ini dibuka langsung oleh Kepala BPS Limapuluh Kota, Yudi Yos Elvin, S.Si, M.Si, yang didampingi oleh Maulia Harahap dari Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, serta Sri Handayani dari Bidang Kependudukan, bersama jajaran staf BPS lainnya.
Dalam sambutannya, Yudi Yos Elvin menjelaskan pentingnya peran BPS dalam menyediakan data yang akurat, relevan, dan terkini untuk mendukung perencanaan pembangunan di berbagai sektor. “BPS memiliki tanggung jawab besar dalam mengolah berbagai jenis data, mulai dari data dasar, data sektoral, hingga data khusus, untuk memastikan informasi yang dihasilkan dapat digunakan secara optimal oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat,” ungkapnya.
Yudi juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan media dalam menyosialisasikan data kepada masyarakat luas. “Media memiliki peran strategis sebagai jembatan informasi antara BPS dan masyarakat. Dengan kolaborasi ini, kami berharap hasil statistik yang akurat dapat lebih mudah dipahami dan dimanfaatkan oleh publik,” tambahnya.
Didampingi Maulia Harahap dan Sri Handayani berikan pemaparan teknis tentang indikator data strategis yang mencakup aspek kependudukan, perekonomian, serta neraca wilayah. Dalam sesi diskusi, para peserta juga diajak memahami cara kerja BPS dalam mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data yang bebas dari bias serta berbasis fakta di lapangan.
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh berbagai perwakilan Media dan jurnalis di luak limapuluh . Peserta antusias mengikuti pemaparan dan menyampaikan sejumlah pertanyaan terkait pentingnya pemanfaatan data dalam mendukung kebijakan yang berbasis bukti (evidence-based policy).
Melalui sosialisasi ini, BPS Limapuluh Kota berharap masyarakat lebih memahami bagaimana data strategis dihasilkan dan digunakan, sehingga dapat mendorong partisipasi aktif dalam mendukung validitas data yang dikumpulkan.
“Semua pihak perlu berperan dalam memastikan data yang kami olah adalah cerminan yang akurat dari kondisi di lapangan. Dengan begitu, hasil yang dihasilkan tidak hanya bermanfaat untuk kebijakan nasional, tetapi juga dapat menjadi landasan untuk pembangunan di Kabupaten Limapuluh kota yang lebih terarah,” pungkas Yudi.
Acara ditutup dengan penegasan komitmen BPS untuk terus meningkatkan kualitas data serta memperkuat kemitraan dengan berbagai pihak demi menciptakan data yang dapat diandalkan oleh semua pemangku kepentingan khususnya di Limapuluh Kota.(ws)