Lima Puluh Kota, liputansumbar – Banjir akibat luapan sungai Batang Lampasi melanda kawasan Nagari Pauh Sangik, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Jumat (22/11/2024) pukul 19.00 WIB.
Banjir tersebut menggenangi sejumlah lahan sawah dan rumah warga di nagari Pauh Sangik dan Jorong Ambacang Kunyik. Diperkirakan sekitar 30 hektar lahan sawah terendam air, sementara satu unit rumah milik Haida Rifni, seorang ibu rumah tangga di Jorong Ambacang Kunyik, dilaporkan amblas separuh akibat derasnya arus banjir.
Selain itu, sebuah jembatan yang menghubungkan Jorong Ambacang Kunyik dengan Kampung Baru dilaporkan terputus, mempersulit akses warga di kedua daerah tersebut. Pihak berwenang saat ini tengah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk meninjau lokasi dan mengupayakan langkah penanganan darurat.
Sekitar pukul 07.30 WIB, warga menemukan tas milik seorang warga Jorong Soriak, Kecamatan Suliki, atas nama Yul Efendi, yang terbawa arus banjir. Beberapa jam kemudian, pada pukul 10.45 WIB, ditemukan mayat seorang pria bernama Refnizal (65), seorang petani asal jorong Soriak, Kecamatan Suliki.
Wali Nagari Pauh Sangik, Edison Datuak Rajo Sigoto, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan titik pengungsian di kantor Jorong Ambacang Kunyik bagi warga yang terpaksa mengungsi. Namun hingga kini, beberapa warga, termasuk keluarga Haida Rifni, masih bertahan di rumah mereka sambil memantau situasi.
Edison juga mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi meningkatnya luapan sungai Batang Lampasi, mengingat curah hujan yang masih tinggi. “Kami meminta masyarakat untuk mengikuti arahan pihak berwenang demi keselamatan bersama. Mari kita saling menjaga dan bahu-membahu menghadapi bencana ini,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak terkait terus memantau situasi dan mengupayakan langkah-langkah penanganan untuk mengurangi dampak banjir bagi masyarakat terdampak.(ws)